Rabu, 14 Juli 2010

KARAKTER JUZ 27

Berdasarkan arti ‘ain, ‘ain ke-27 berarti usaha atau pembentukan manusia. Indikasi awal sifat orang yang membawa karakter juz 27 sangat erat kaitannya dengan usaha. Maknanya, ia tipe orang yang ulet, tekun dan tak kenal putus asa dalam berusaha. Oleh sebab itu, tak ada salahnya jika ia menekuni bidang bisnis atau kewirausahaan. Namun, tidak semua orang yang berjuz 27 menyadari talenta yang ada pada dirinya dan mempunyai kesempatan mengembangkannya dengan baik.

Bakat alami dalam berbisnis semakin dipertajam oleh keberadaan unsur surah An-Naml dalam dirinya. Terbukti, surah Al Quran yang ke-27 adalah An-Naml yang berarti semut. Dalam metode struktur Al Quran, semut merupakan simbol dari ketekunan, keuletan dan usaha. Hal tersebut bisa terlihat jelas dari mobilitas dan rasa optimisme yang ada pada semut dalam mencari makanan.

Biarpun sudah dibersihkan, semut akan tetap mencari dan mengerumuni gula dimana pun diletakkan. Selain itu, semut juga simbol dari sosialisasi atau jaringan. Bedanya dengan orang yang berjuz 19 atau 20 yang juga mempunyai unsur semut, orang yang berjuz 27 seringkali berhitung untung rugi dalam bergaul. Jika surah ini yang dominan, tidak hanya dalam hal bergaul ia berhitung untung rugi, dalam hal lain pun ia bisa bersikap demikian.

Adapun surah yang mengisi juz 27 lumayan banyak, seluruhnya berjumlah 7 surah. Pertama surah Adz-Dzaariyaat (51 ayat) dari ayat 31 sampai 60. Adz-Dzaariyaat berarti angin yang menerbangkan. Jika ada sesuatu yang ingin disampaikan baik berupa ucapan maupun perbuatan, orang yang berjuz 27 tidak pandang bulu siapa yang ia ajak bicara dan dengan siapa ia berhadapan. Dengan polos, ia akan mengatakan sejujurnya tanpa basa-basi. Berkata jujur memang tidak salah, namun dalam kondisi tertentu, tak jarang kita dituntut untuk berbuat sebaliknya.

Dari pengaruh surah ini pula, orang yang berjuz 27 menyukai sesuatu yang berbau kontroversial. Ada semacam kepuasan dalam dirinya jika ia bisa melakukan hal yang revolusioner dan menarik perhatian orang banyak.

Bahkan yang lebih ekstrem lagi, ia berpotensi untuk merubah secara frontal tatanan yang sudah disepakati bersama dan membuat tatanan baru menurut versinya, layaknya angin puyuh yang akan menerjang apapun yang menghalangi jalannya.

Hal tersebut semakin ketara ketika kita mengkonversikan total ayat dari surah Adz-Dzaariyaat yang berjumlah 30 kedalam urutan surah Al Quran, yaitu surah Ar-Ruum. Sejarah membuktikan bahwa bangsa romawi pada masanya merupakan bangsa adidaya. Boleh dikatakan, tak ada bangsa lain di dunia ini yang bisa mengalahkannya. Bangsa romawi akan melibas tanpa ampun siapa saja yang berani menentangnya, sekalipun pada akhirnya romawi harus kandas dan tumbang karena konflik intern yang tak kunjung selesai menderanya.

Surah yang kedua, At Thuur (52), yaitu bukit, dimulai dari ayat 1 sampai 49. Jangan kaget, jika orang yang membawa karakter juz 27 suka meremehkan dan menganggap sepele orang lain. Hal ini bisa dimaklumi, sebab ada unsur At Thuur pada dirinya. Sebagaimana orang yang sedang berada di atas bukit, bisa dipastikan semua fokus yang ada dibawahnya akan terlihat kecil.

Begitu pula sebaliknya, apapun benda yang ada di atas bukit akan terlihat kecil oleh kita yang berada di lereng bukit. Namun tidak demikian jika kita telah berhasil mendakinya, pemandangan akan normal kembali. Angkuh dan sombong, demikianlah kesan pertama yang akan kita rasakan begitu mengenal orang yang berjuz 27. Tetapi sebenarnya, ia orang yang pengertian, sabar dan penyayang.

Total ayat At Thuur berjumlah 49 'ayat yang merujuk pada Al Hujuraat, artinya kamar-kamar. Orang yang berjuz 27 tipe orang yang tidak bisa mencampur-adukkan permasalahan. ia paling pandai memilah mana yang harus didahulukan, artinya ia memiliki skala prioritas.

Ia juga suka berangan-angan. Terbukti dari surah ketiga pada juz 27, yaitu An Najm (53), artinya bintang. Namun jika dipadu dengan ketajaman instink bisnisnya, bukan tidak mungkin akan berbalik menjadi sesuatu yang positif. Sebab, proyeksi dalam bisnis sangat diperlukan. Boleh dikatakan, ia sangat berbakat dalam hal forcast (memprediksi sebuah usaha).

Sebagai manusia biasa, ia juga mempunyai sisi spiritual dalam dirinya. Hal ini bisa diketahui dengan mensubtitusikan ayat surah An Najm yang berjumlah 62 ayat menjadi urutan surah Al Quran, yaitu surah Al Jumu'ah. ia juga menyukai bahkan gandrung pada hal yang bersifat sekunder (tidak pokok) dan tersier (pelengkap, mewah).

Orang yang berjuz 27 tergolong sensitif dan agak tertutup. Hal ini bisa diketahui dari surah keempat, yaitu surah Al Qamar (54), bulan. Bulan adalah simbol kelembutan dan romantisitas sehingga ia juga memiliki sifat ini.

Sisi lain, bulan hanya memantulkan sinar yang datangnya dari matahari. Jadi, orang juz 27 sangat memerlukan bantuan dari pihak lain untuk mewujudkan ketnginannya. Bila sifat ini yang dominan, ia akan menjadi seseorang yang suka menggantungkan orang lain. Padahal, secara mendasar orang juz 27 bisa menjadi seorang yang mandiri.

Surah Al Qamar dimulai dari ayat 1 sampai ayat 55, total 55 yang merujuk pada surah Ar Rahmaan yang ada pada 27 sendiri. Sebuah indikasi kuat, orang yang membawa karakter juz 27 memiliki sifat penyayang yang berlebih dibanding juz lainnya. ia paling mudah tersentuh hatinya dan paling tidak bisa memendam perasaannya. Terlebih jika orang merengek-rengek mengharap belas kasihannya, bisa dipastikan ia akan mudah luluh.

Sifat penyayangnya ini tak jarang membuka peluang orang lain yang mengerti tentang dirinya untuk memanfaatkannya. Sehingga seringkali ia ditipu dan mudah sekali dimanfaatkan orang lain.

Surah kelima, surah Ar Rahman diawali dari ayat 1 sampai 78. Jadi total ayatnya 78. Surah ke 78 yaitu An Naba', berita besar. Orang yang berjuz 27 suka mendramatisir sesuatu. Masalah kecil bisa menjadi masalah besar, begitu pula sebaliknya. Sifat ini akan menjadi positif jika diarahkan pada hal yang positif pula, misalnya dalam bidang marketing atau memasarkan produk.

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, orang yang membawa karakter juz 27 jika merasa tidak puas pada sebuah peraturan, ia bisa mengacak-acak peraturan tersebut yang melakukan sesuatu yang bersifat revolutif. Keberadaan surah Al Waaqi'ah (56) yang menempati urutan surah ke enam pada juz 27 semakin memperkuat karakter tersebut.

Sekalipun secara verbal, surah Al Waqiah bermakna peristiwa yang pasti terjadi (kiamat), namun terminologi menyatakan bahwa kiamat merupakan kegiatan penghancuran terhadap apapun yang ada dimuka bumi ini. Sehingga tak jarang, ia memandang remeh semua hal, "Ah, gampaang", bisa jadi merupakan kata yang sering keluar dari mulutnya.

Surah Al-Waqiah dimulai dari ayat 1 sampai 96, total 96. Surah ke 96 Al-Alaq, artinya segumpal darah. Sekilas memang sulit ditemukan kaitan penjelasan yang berhubungan dengan karakter. Tetapi jika kita lebih dalam memahami Al Alaq, maka akan kita temukan jawabannya. Surah Al-Alaq seringkali disebut juga surah iqra', bacalah. Hal ini juga merupakan indikasi bahwa orang yang berjuz 27 selalu memakai pendekatan baca atau logika dalam memahami sesuatu. Sehingga, ia susah sekali menerima penjelasan yang bersifat unlogical atau supranatural.

Orang yang berjuz 27 tergolong orang yang kukuh mempertahankan pendapatnya. Tapi, jika dijelaskan dengan cara yang tepat dan baik tanpa meninggalkan logika, maka ia akan bisa menerima pendapat orang lain, layaknya besi yang hanya bisa luluh oleh api. Karakter ini merupakan cerminan dari surah terakhir yang ada pada juz 27, yaitu surah Al Hadid (57), besi.

Ia akan bersikap pasif dan cenderung tidak agresif jika dihadapkan pada sesuatu yang tidak menarik minatnya. Karakter ini bisa diketahui dari ayat Al Hadid. Dari ayat 1 sampai 29, total 29. Surah ke 29, Al Ankabuut artinya laba-laba. Selain itu, ia juga pandai membuat jaringan bisnis yang setiap saat dalam memberikan benefit positif untuk dirinya.

Berdasarkan Tanda ‘Ain

‘Ain 1
Angkanya adelah 1 (otak), 23 (manusia), 2 (mata). Bari kombinasi ketiga angka ini dapat dipahami bahwa orang juz 23 gemar melakukan pengamatan dan memiliki pemikiran yang sederhana.

‘Ain 2
Angkanya adalah 2 (mata), 14 (langkah awal, rencana), 3 (THT). Pada ‘ain ini semakin mempertegas intuisi bisnis orang juz 27. Apa yang dilihatnya, ia ingin membuat perencanaan tertentu untuk melaksanakannya. Sayangnya, kadang kala apa yang direncanakan tersebut, sering kali diutarakan dengan orang lain. Bahkan tidak jarang ia sering terburu-buru untuk mendapatkan hasil dari rencananya tersebut. Hal ini berkaitan dengan ‘ain 22 (lihat putaran ‘ain di bawah)

‘Ain 3
Angkanya adalah 3 (THT), 21 (pemikiran ulang), 1 (otak). Disinilah seorang juz 27 sangat hati-hati dalam berbicara. Dia benar-benar memikirkan apa yang akan dibicarakan.
Pertimbangan rasa kemanusiaan (sifat tidak tegaan) bisa jadi merupakan penghalang untuk bisa cepat memutuskan sesuatu. Hal ini bisa diketahui dari korelasi ‘ain 3 dengan ‘ain 23 yang berarti manusia.

‘Ain 4
Angkanya adalah 4 (kerangka), 21 (pemikiran ulang), 2 (mata). Tiga angka tersebut merupakan penegasan dari karakter yang sudah dijelaskan mengingat angka 21 terulang 31 pada ‘ain 1, 3, dan 4.
Kaitan sebuah masalah dengan masalah yang lain bisa jadi merupakan bahan pertimbangan yang pelik dan sering dihadapi oleh orang yang berjuz 27, sebab ‘ain 4 mempunyai munasabah dengan ‘ain 24, Kaitan.

Berdasarkan Halaman
Taktis
Taktis, bisa dipahami dengan menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman 1 sampai 6. Total ayat pada 6 halaman tersebut berjumlah 38. Kalau kita konversikan angka 38 dalam urutan surah Al Quran maka kita akan mendapatkan surah Shaad.

Ada dua surah Al Quran yang memiliki judul berupa huruf hijaiyyah, yaitu Qaaf dan Shaad. Dalam struktur ‘ain, Shaad adalah huruf ke-14, dimaknai sebagai langkah awal atau rencana. Hubungannya dengan karakter, orang yang berjuz 27 secara naluriah selalu terbayang dengan rencana-rencana yang akan dilakukannya dan ia juga menikmatinya.

Disisi lain, ia tergolong orang yang jika dituntut untuk melakukan sesuatu sudah harus jelas dan terencana dengan baik. Oleh karena itu, menghadapinya harus jelas apa yang hendak kita bicarakan dan sebaiknya sudah berjalan dan terencana.

Negatif/Positif
Negatif/positif, didapatkan dari jumlah ayat yang terdapat dari halaman 7 sampai 13, yaitu 112 ayat yang merujuk pada surah Al-lkhlas, berarti pasrah, ikhlas. Orang yang membawa karakter juz 27 boleh dikatakan tidak perhitungan dalam berbuat baik sampai-sampai terkadang melampaui batas. Bila hal ini yang dominan, ia sering kali menjadi pasif dan mau menerima apa adanya.
Namun, dalam hal berbisnis ia sangat perhitungan sekali. Bisa jadi, ia-lah yang bisa memisahkan antara bisnis dan berbuat baik.

Jalan Keluar
Jalan keluar merupakan gambaran bagaimana orang yang berjuz 27 menyelesaikan masalahnya. Caranya, dengan menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman 14 sampai 15. Jumlahnya 18 ayat. Surah ke- 18 Al Kahfi, artinya gua.
Orang yang berjuz 27 boleh dikatakan kuat memegang kata-kata. Negatifnya, sering kali ia berprasangka buruk terhadap seseorang. Bahkan tak jarang ia menutup diri atas masalah atau ketidak mampuan yang dimilikinya.
Pantang baginya menarik kembali katakata yang pernah diucapkannya. Ada baik buruknya memang. Jika apa yang dipeganginya baik maka tidak masalah, namun cap keras kepala menancap pada dirinya jika apa yang dipeganginya tidak baik atau buruk bahkan bisa membahayakan orang disekelilingnya. Dengan kata lain, apa yang menjadi kemauannya harus terpenuhi.

Dasar
Dasar, adalah jumlah ayat yang terdapat pada halaman terakhir juz 27, yaitu 9 ayat. Surah ke 9 At Taubah, artinya pengampunan. Orang yang membawa karakter juz 27 mudah sakit hati tapi cepat pula memaafkan.
Sehingga sekalipun orang telah berkali-kali membuat kesalahan padanya, ia akan memafkan juga. Jangan heran jika karena sifatnya ini ia sering tertipu pada masalah yang sama dan bahkan oleh orang yang sama juga. Tapi bila kesalahan tersebut sudah mencapai puncaknya, sampai kapan pun ia tidak akan memaafkan.

Kelemahan Fisik
Kelemahan fisik orang yang membawa karakter juz 27 terletak pada bagian mata dan paru-paru atau system respirasi (pernafasan). Selain itu, organ lain yang juga rentan terkena gangguan kesehatan adalah hati atau pankreas dan tangan serta jari-jari sebelah kanan. Termasuk pula organ reproduksi atau alat kelamin.

Kekurangan
Suka meremehkan orang dan masalah yang dihadapinya, terlihat angkuh dan sombong, tak mudah memaafkan, pandai memanfaatkan orang lain untuk kepentingan pribadinya.

Kelebihan
Tekun dan teliti, ulet, mandiri, intuisi bisnis tajam, penyayang, tidak mudah putus asa dan pantang menyerah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar